Sepeda motor mogok usai nekat usai menerjang banjir, jadi pemandangan yang sering kali dilihat dalam beberapa hari ini di Jakarta. Banyak pengendara mengangap remeh bahaya yang timbul ketika sepeda motor menerjang banjir. Padahal, kalau air dihisap oleh mesin, masuk ke ruang bakar, mesin akan jebol. Itu disebut water hammer (pukulan air). Efek ini bisa membuat setang piston bengkok, piston pun menghajar blok dan kepala silinder.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk “mengobati” mesin sepeda motor setelah menerjang banjir.
Pertama adalah, buka karburator (jika masih menggunakan sistem pengabut ini). Keluarkan semua cairan di dalamnya. Sedangkan untuk sepeda motor injeksi bagian yang rawan air dan perlu diperiksa adalah sambungan kabel dan komputer atau ECU.
Langkah kedua adalah buka mesin. Mulai dari bak oli (crank ase), kopling dan blok silinder. Ada baiknya rendam dengan bensin dan keringkan, agar kotoran yang menempel seperti pasir dan tanah bisa hilang. Sedangkan untuk motor jenis matik pastikan komponen di balik bak CVT tidak kena air. Buka semua sistem kelistrikan, seperti kabel, spul, rumah lampu dan lain. Keringkan untuk mencegah hubungan pendek.
Terakhir adalah ganti oli mesin dengan yang baru. Itu perlu dilakukan karena kondisi oli sudah tercampur air. Jika semua langkah sudah dilakukan barulah mesin dihidupkan kembali.
Sumber: vivanews